Kupang,
LekoNTT.com
– Komunitas Leko Kupang mengadakan pelatihan
mobile journalism pada hari Sabtu
(6/7/2019) bertempat di Aula F-square, Oebobo, Kota Kupang. Pelatihan kali ini, Komunitas Leko memasukkan Zine sebagai salah satu
materi pelatihan selain video dan foto jurnalistik.
Para peserta pelatihan mobile journalism berpose bersama usai membuat Zine (Foto: Leko NTT) |
Materi tentang Zine dibawakan oleh Armando Soriano, seniman NTT yang bergiat di
Komunitas Leko. Dalam paparan materi, ia mengatakan, Zine
adalah salah satu media alternatif yang merupakan penyedia ruang bagi pers
independen yang bisa berisi kritik, gagasan, imajinasi yang diinginkan dalam
bentuk pendek seperti gambar dan tulisan. Zine
tidak memiliki batasan dan menjadi ruang bagi orang yang ingin menyalurkan
nilai baru yang tidak diterima umum.
Situasi pelatihan Zine, dipandu langsung oleh Armando Soriano (Foto: Leko NTT) |
"Zine ini buatnya gampang, orang bisa buat sendiri, bisa difotokopi sendiri lalu dibagi-bagikan untuk menyalurkan ide, kritik atau imajinasinya. Kapan orang ingin buat dia bisa buat, tanpa
ada batasan waktu," kata Mando.
Sebagai
tindak lanjut, Mando memperkenalkan Uma,
salah satu contoh Zine yang sering
dibuatnya. Ia
kemudian mengajak para peserta pelatihan
untuk membuat Zine dan menentukan
temanya sendiri. Para peserta pelatihan menggunakan alat yang sudah disiapkan
panitia seperti kertas, spidol, gunting,
benang, perekat (lem) dan beberpa alat lainya.
UMA edisi 5, oleh Armando Soriano |
"Zine ini alatnya sederhana dan sampulnya
bisa orang buat sendiri kemudian dibagi-bagikan, seperti Uma. Ini Zine yang saya
buat, menceritakan imajinasi saya sendiri dan biasanya saya bagikan saat kencan
buku Komunitas Leko di Taman Nostalgia," kata Mando.
Penulis, Silviona Pada
0 Response to "Zine, Penyedia Ruang bagi Pers Independen"
Posting Komentar