LekoNTT.com: Membaca Dahulu, Berkomentar Kemudian
Archive for Februari 2021

Provinsi NTT Gelar Lomba Tik Tok ‘Remaja Lawan COVID-19’

Kupang, LekoNTT.com - Forum Academia NTT (FAN), Wahana Visi Indonesia (WVI) yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menggelar lomba Tik Tok Remaja Lawan COVID-19. Lomba ini digelar untuk mengajak para remaja agar terlibat dalam kampanye melawan COVID-19 dan sebagai pionir kampanye publik gerakan solidaritas lawan COVID-19. Lomba ini dibuka sejak tanggal 15 Februari 2021, dan akan ditutup pada 23 Februari 2021. Lomba ini mendapat dukungan penuh dari World Health Organization (WHO).

Lomba video Tik Tok ini dijabar dalam tiga tema pilihan: (1) Vaksinasi COVID-19, (2) Pencegahan COVID-19, dan (3) Apresiasi untuk Para Tenaga Kesehatan. Selama lomba akun Instagram tidak boleh dikunci atau di-privasi. 

Syarat peserta lomba antara lain: (1) peserta berusia 12-24 tahun, (2) domisili atau berasal dari NTT, (3) peserta meng-unggah (up load) video di IG (Instagram) Feed dan men-tag akun @forumacademiantt dan @wahanavisiindonesia dengan menggunakan hastag #TikTokChallenge #RemajaLawanCovid19

Memberi Ruang untuk Remaja

"Kita perlu memberi ruang yang tepat bagi anak-anak untuk turut berpartisipasi dalam 'perang' melawan Covid 19. Lewat kesempatan ini anak-anak bisa berpartisipasi melakukan sosialisasi tentang pencegahan, vaksin dan dukungan bagi tenaga kesehatan sesuai cara, gaya dan bahasa anak," ujar Eben Ezer Sembiring, General Manager Zone NTT Wahana Visi Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi M. Ed menyatakan bahwa Tik Tok sebagai media yang sangat diminati oleh para remaja dari berbagai kalangan. "Dengan lomba ini diharapkan ada gerakan penyadaran kolektif, sekaligus mode aktual membawa pesan-pesan yang sifatnya mendidik, memberikan penguatan buat tenaga kesehatan," kata Linus Lusi.

Dengan pilihan lomba ini menurutnya kaum remaja dan para siswa hendak mengatakan bahwa mereka berdiri siaga di belakang para tenaga kesehatan dalam membantu penanganan COVID-19. Ia melanjutkan, “ciri khas para pelajar di NTT adalah pantang menyerah, penuh dedikasi, disipilin ketat menerapkan protokol kesehatan.”

“Dalam kesempatan ini saya juga ingin menitipkan pesan bahwa kami berbangga terhadap kerja dari Ibu Fima Inabuy di Laboratorium  BioKesmas Provinsi NTT dan kawan-kawan laboran lainnya, kami ingin menyatakan bahwa para pelajar ada bersama anda semua,” kata Linus sebelum mengakhiri perbincangan.

Salah seorang moderator Forum Academia NTT Dominggus Elcid Li, PhD menyatakan bahwa kampanye perang melawan COVID-19 perlu menjadi gerakan masif dan digelar oleh berbagai kalangan umur. "Para remaja jelas terkena dampak dan harus bersekolah dari rumah selama COVID-19, untuk itu kita perlu menemukan berbagai kanal untuk melibatkan mereka dalam perang melawan COVID-19," kata Elcid.

Ia juga berharap semoga dengan cara ini kejenuhan selama pandemi, dapat diatasi dengan berbagai aksi kreatif dari anak-anak muda. Dengan Tik Tok para remaja bisa bekreasi, dan menguji pengetahuan mereka soal COVID-19 dengan cara yang meriah.

Yadi Diaz salah seorang musisi NTT yang berdomisili di Bali juga antusias untuk menyebarkan berita ini. “Wakil remaja diaspora NTT di Bali akan ikut juga dan kami akan berikan kejutan,” kata Yadi via telepon. Lomba ini juga membuka peluang warga NTT yang berdomisili di provinsi maupun negara lain untuk terlibat.

“Kami sangat antusias dan akan ikut serta dengan tim, dan saat ini kami sudah berlatih keras, dengan harapan bisa menang,” kata Angela Poe yang biasa dipanggil Anche (24), tenaga kesehatan asal Ende. Sedangkan Yuli (20), mahasiswi Politani Kupang juga tertantang untuk terlibat. “Saya akan ajak teman-teman, semakin ramai semakin menarik pastinya,” kata Yuli.


Lomba ini membuka pilihan mode penampilan baik individual atau kelompok dan tidak dibatasi jumlah karya yang dikirimkan baik secara individual atau kelompok. Akan ada hadiah menarik. Untuk informasi tambahan/ informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia lomba di nomor 087880246011 (WA). Lomba akan ditutup pada tanggal 23 Februari 2021. (DNT)

Related Posts:

Akses Transportasi di Tanawawo Putus Total: Masyarakat Bangun Jembatan Darurat, Bupati Sikka Beri Janji

 

Sikka, LekoNTT.com - Selama dua hari hujan deras mengguyur Desa Renggarasi, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, NTT. Curah hujan yang tinggi sejak 9 hingga 10 Februari 2021 mengakibatkan banjir bandang. Plat deker dengan panjang delapan dan lebar enam meter di desa tersebut pun jebol pada Selasa (09/02) pukul 12.01 Wita.

Jalur utama yang menghubungkan desa-desa di wilayah Kecamatan Tanawawo dengan ibu kota kecamatan dan ke kota kabupaten, putus total. Kondisi tersebut membuat Thomas Toda, Ketua RT 001 Wolofeo, Desa Renggarasi bersama masyarakat bekerja sama membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu pada Rabu (10/02).

Thomas mengatakan, adanya jembatan darurat tersebut diharapkan (untuk sementara) dapat memperlancar arus lalu lintas dari desa ke kota. Selain itu dapat mempermudah masyarakat dalam beraktivitas.

“Kami gotong royong, bangun jembatan ini agar jalur transportasi tidak terputus karena jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan antara desa -desa di wilayah Kecamatan Tanawawo dan ke kota Kabupaten Sikka,” katanya.

Ia pun menambahkan bahwa Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo bersama  rombongannya yakni Ketua TP PKK Kabupaten Sikka, Ny. Maria Cahyani Idong didampingi Kadis Perhubungan Kabupaten Sikka, Mauritius Minggo dan Sekretaris BPBD Kabupaten Sikka, Avelinus pun telah turun ke lokasi pada Rabu (10/02) pukul 06.00 Wita.

"Paginya, bapak Roby Idong bersama rombongan sudah datang dan lihat langsung kondisi, dan langsung di hadapan kami masyarakat. Bapak bupati sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Perhubungan, Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Sikka agar  segera memperbaiki plat deker secepatnya sehingga akses jalan dari dan ke ibu kota kecamatan dan ke kota kabupaten bisa kembali normal."

Thomas dan seluruh masyarakat di Tanawawo berharap agar bupati dan jajarannya dapat menepati janjinya. "Deker ini segera diperbaiki dalam waktu dekat, mengingat jembatan darurat yang dibangun cuma bisa dilewati kendaraan roda dua saja," tutupnya. (esr)

Related Posts:

Minimnya Test PCR dan Strategi Melawan COVID-19 di Provinsi NTT


Kupang, LekoNTT.com - Nusa Tenggara Timur, provinsi dengan jumlah testing dan kemampuan testing terendah se-Indonesia. Dengan angka testing yang amat rendah ini, kemampuan mendeteksi penyebaran COVID-19 juga amat rendah.

Idealnya satu orang positif, membutuhkan 30 orang contact tracing. Dengan angka kenaikan penderita COVID-19 sebanyak 100 orang per hari di NTT, idealnya ada 3000 test per hari. Saat ini kapasitas test di NTT masih di bawah angka 400 hari per hari, atau hanya sebesar 13,3% dari total kapasitas pemeriksaan saat ini.

Minimnya jumlah test di NTT mempengaruhi kemampuan deteksi/pemetaan penyebaran COVID-19. Dengan sendirinya kemungkinan penyebaran semakin terbuka. Untuk itu Forum Academia NTT (FAN) bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) yangh didukung WHO (World Health Organization) gelar serial diskusi terkait pandemi COVID-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Khusus malam ini, tema yang diangkat adalah ‘“Minimnya Test PCR dan Strategi Melawan COVID-19 di Provinsi NTT”. Diskusi akan ditayangkan di laman facebook milik Forum Academia NTT dan chanel youtube milik Forum Academia NTT secara live pada pukul 19.30-21.00 WITA.

Diskusi malam ini mencoba menggali tentang kondisi riil kemampuan pemeriksaan/testing di NTT. Saat ini NTT ada dalam posisi terendah se-Indonesia dalam hal TESTING. Semboyan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) di NTT belum bisa dilakukan secara optimal karena ‘T’ yang pertama masih amat rendah.

Hadir pada malam hari ini ada lima orang narasumber, Dr. dr. Idawati Trisno, M. Kes (Tim Pakar Satgas COVID-19 NTT), Dr. Fima Inabuy (Ketua Tim Lab Biokesmas Provinsi NTT), Ir. Erlina Salmun M. Kes (Kabid P2P Dinkes Provinsi NTT), Dr. Inche Sayuna, M. Hum (Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT) dan Dr. Michael L. Riwukaho (Penyintas COVID-19/Warga Kota Kupang).


Para pembicara dengan latar belakang yang berbeda akan memberikan perspektif yang beragam, dan memperkaya para pengambil kebijakan untuk melihat dari berbagai sisi. Dengan ini diharapkan proses pengambilan keputusan dan kebijakan dilakukan dengan tepat dan cepat di masa pandemi ini.

Diskusi akan dipandu oleh Dr. Wilson Therik selama 90 menit. Para penonton dapat menyampaikan pertanyaan maupun tanggapan dalam live chat di facebook maupun Youtube yang akan dikirimkan langsung ke moderator.

“Kami berharap diskusi semacam ini semakin mendorong seluruh pihak untuk memaksimalkan segala daya upaya untuk memetakan dan memutuskan rantai penyebaran virus, dalam perang melawan COVID-19 semua pihak harus terlibat, termasuk masyarakat,” ujar Elcid Li, moderator Forum Academia NTT ketika ditanya tentang tujuan diskusi digelar. (DNT)

Related Posts:

Menyuarakan Potensi Sosial Budaya Kampung Wuring, Komunitas KAHE Bikin Festival Siselo Susurang

 

Maumere, LekoNTT.com - KAHE, salah satu komunitas di Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat dalam Festival Kampung Wuring-Siselo Susurang. Festival ini dilaksanakan sejak 14 Februari hingga 27 Februari 2021, kerja sama Teater Garasi dan didukung oleh Voice Indonesia.

Siselo Susurang

"Dari Pesisir Utara Kota Maumere, kami mengajak kawan sekalian untuk terlibat bertukar kabar dan berbagi cerita tentang kebudayaan, lingkungan, dan kehidupan sosial masyarakat Kampung Wuring dalam Siselo Susurang," ungkap Maria Pankratia, salah satu panitia penyelenggara festival tersebut.

Maria menjelaskan, Siselo Susurang dilangsungkan secara daring dan luring di Kampung Wuring, sebuah pemukiman warga Bajo dan Bugis terbesar di Kabupaten Sikka. "Dalam festival ini, akan ditampilkan karya-karya film dokumenter, foto, buku resep, komik digital, dan dokumentasi proses yang dikerjakan bersama warga Kampung Wuring pada tahap penciptaan atau produksi."

Menariknya, karya-karya tersebut didasarkan pada isu, potensi, dan modal yang ada di kalangan warga kampung dan Komunitas KAHE sebagai fasilitator sekaligus co-creator.

Maria yang juga penggiat Klub Buku Petra Ruteng ini menandaskan, presentasi karya dan proses penciptaan dilakukan dalam beberapa bentuk, antara lain: (1) pameran dalam bentuk majalah dinding yang disebar pada beberapa titik di tiga wilayah kampung Wuring, (2) perayaan syukuran, pertunjukan, dan diskusi yang dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat, (3) diseminasi pengetahuan dalam bentuk pameran/pertunjukan melalui kanal-kanal virtual.

Eka Putra Nggalu, salah satu penggiat Komunitas KAHE mengungkapkan, Siselo Susurang bukanlah aktivitas awal di Kampung Wuring. Sejak Januari 2020 hingga Februari 2021, Komunitas KAHE telah melakukan beragam aktivitas bersama masyarakat Kampung Wuring, melibatkan warga kampung Wuring Leko, para ibu, serta kaum muda.

"Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan antara lain live in, beberapa forum musyawarah, lokakarya, dokumentasi arsip dan potensi kesenian serta kebudayaan setempat," ungkap Eka yang lebih dikenal dengan sapaan Dede Aton.

Ia menambahkan, Siselo Susurang bertujuan untuk mengakomodasi isu-isu sosial, ekspresi politis, dan kegelisahan masyarakat Kampung Wuring, melalui medium kesenian. Isu-isu, problem, dan suara kampung Wuring dipresentasikan melalui seni pertunjukan dan pameran-pameran seni rupa.


Melalui Siselo Susurang, para penggiat di Komunitas KAHE berharap dapat memberi pengaruh pada pengetahuan dan kesadaran masyarakat luas mengenai eksistensi dan kekayaan kampung Wuring yang sering disepelekan atau bahkan tidak dianggap. "Lebih luas lagi, Siselo Susurang hendak merangsang pengambilan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah daerah perihal pembangunan sumber daya manusia di kampung Wuring, terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka."

Penggiat lain dari Komunitas KAHE, Ticha Solapung pun mengungkapkan, Siselo Susurang merupakan sebuah hasil, apresiasi, perayaan, bentuk syukur, juga usaha kecil untuk merawat peradaban serta melestarikan budaya dan kehidupan bersama warga Kampung Wuring. "Dalam prosesnya, hal yang menjadi perhatian Siselo Susurang adalah tetap mengaktifkan dan membangun partisipasi warga kampung yang terlibat dalam proses penciptaan untuk menyebarkan gagasan dan pesan, kegembiraan dan capaian, aspirasi dan harapan mereka pertama-tama kepada sesama warga kampung Wuring," ungkap Ticha.

Ticha menjelaskan, Siselo Susurang dibuka dengan pengajian yang dilakukan secara terbatas. Sementara itu, pameran dalam format wallpaper atau wall magazine dapat diakses di enam titik selama 16 hari agar meminimalisasi kerumunan warga, sekaligus memberikan kesempatan melihat bagi masyarakat yang kebetulan berkesempatan melewatinya.


Selain itu, video-video dokumenter akan diputar melalui TV kabel. Rangkaian diskusi akan dilangsungkan melalui platform Zoom, sedangkan pameran dapat diakses secara bebas di website laune.id (jadwal terlampir).

Di samping adanya keterbatasan akibat pandemi Covid-19, beragam mode pertunjukan virtual juga sengaja dirancang sebagai sebuah upaya menggalang lebih banyak keterlibatan pihak terhadap isu sosial budaya di kampung Wuring. Hal ini sekaligus menjadi jembatan untuk mempertemukan kebudayaan di kampung Wuring dengan publik yang lebih luas.

Tentang Komunitas KAHE

Komunitas KAHE berbasis di Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Komunitas KAHE bersifat kolektif, bergerak di bidang kesenian dan kebudayaan. Dalam kerja-kerjanya, Komunitas KAHE melihat kesenian dan kebudayaan sebagai medium produksi pengetahuan yang terkait secara dialektis dengan perkembangan masyarakatnya.

Program-program Komunitas KAHE dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumberdaya dan kapasitas anggota serta pengamatan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat. Program-program tersebut diinisiasi oleh individu atau kolektif, diusulkan, kemudian dirancang bersama-sama dalam komunitas.

Kerja-Kerja Utama Komunitas KAHE di antaranya adalah Festival Maumerelogia, M7.8SR – Refleksi Tsunami di Maumere dalam Memori Perubahan dan Ancaman, Performing Differences-Teater Garasi/Garasi Performance Institute, KAHE Exhibition, Klub Baca, Studio Teater KAHE, dan Jamming Sastra, Bermitra dengan Komunitas Huruf Kecil yang bergulat pada isu anak dan lingkungan. Siselo Susurang akan menjadi festival pertama Komunitas KAHE yang mengkombinasikan beragam bentuk pertunjukan dan diskusi, dan dilangsungkan melalui platform daring dan luring sekaligus. (alk)





Related Posts:

'Kita Pernah Saling Mencinta', dari Lalian-Timor hingga Leiden-Belanda


Setelah sukses meraih apresiasi publik melalui novel Orang-Orang Oetimu sejak tahun 2018, Felix K. Nesi menerbitkan buku puisi dengan judul Kita Pernah Saling Mencinta (KPSM). Tentang buku puisi tersebut, sastrawan muda asal Timor, Nusa Tenggara Timur ini telah mengumumkan kepada publik sejak 6 Januari 2021 lalu melalui akun media sosialnya seperti Facebook Felix Nesi dan Instagram @felixnesi.

"Mempersiapkan buku baru lagi di awal tahun 2021. Semoga di tahun baru ini ada lebih banyak energi. Untuk meyakinkan diri, setiap pagi, bahwa hidup ini tidak sia-sia amat. Jangan minum racun dulu," tulis Felix melalui akun Instagram miliknya pada 6 Januari lalu.

Felix mengatakan, ia telah menyunting lebih dari 600 puisi yang pernah ditulisnya, selama ia hidup. Karya pilihan dalam buku puisi KPSM adalah puisi-puisi yang ditulis antara tahun 2008-2019, sejak menempuh pendidikan di Seminari Lalian, Atambua-Timor hingga kesempatan residensi di Leiden, Belanda.

Dari karya sebanyak itu, "ada sekitar 80 puisi yang saya pilih. Saya pikir perlu diterbitkan sebelum saya mati. Minimal, untuk menjadi dokumentasi. Lebih baik lagi, kalau kamu-kamu tertarik untuk membacanya."

KPSM 'Lahir' di Tengah Pandemi Covid-19

Pada September 2020 lalu, Felix dijadwalkan mengikuti residensi di The University of Iowa, Amerika Serikat dalam International Writing Program setelah lolos seleksi. Residensi ini dalam jadwal akan dilangsungkan pada tahun 2021, ini tahun. Sejak Januari 2021, Felix sudah harus ada di universitas negeri tertua di negara bagian tersebut. Namun karena dunia tengah dilanda pandemi Covid-19, residensi ditunda.

"Saya telah telanjur membatalkan beberapa hal untuk berangkat, sehingga saya jadi paham arti dari frasa terdampak-pandemi yang kerap digunakan orang-orang sebagai kesempatan untuk mencuri," tulis Felix di akun Facebook pribadinya.

Tertundanya kesempatan untuk residensi menjadikan Felix menghimpun puisi-puisi yang pernah ditulisnya, dan diterbitkan. Tak hanya itu, ia pun turut merefleksikan situasi di Timor Barat akibat dari adanya pandemi yang menurutnya membuat hidup menjadi tidak terbayangkan.

"Sembilan dari sepuluh teman yang saya jumpai mengeluh tentang sulitnya membiayai diri. Terlebih di musim amnahas begini--musim ketika masyarakat Timor kehabisan bahan makanan sementara panenan belum tiba."

Musim amnahas, membuat sebagian orang menghalalkan segala cara untuk bisa bertahan hidup di tengah pandemi, sekalipun itu mencuri, itu dosa. Felix menulis peristiwa pelik itu.

"Jagung telah tumbuh sebahu, mulai berbunga dan menciptakan belantara. Beberapa minggu yang lalu, seorang perempuan kena begal di batas kota Kefamenanu, 30 km dari rumah saya. Ia melawan dan disiksa sampai nyonyor."

Peristiwa beberapa minggu lalu yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara membawa Felix kepada pengalaman masa lalu. "Zaman telah berubah. Saat saya kecil, di musim amnahas begini, banyak juga pencuri. Baik amatir yang diam-diam mencuri pisang di balik rimbun jagung, ataupun gerombolan yang menyerang rumah."

Sebelum menyerang, mereka akan berkirim surat: "Kami akan berkunjung. Jika berani siapkan senjata, jika ingin selamat bungkus saja barang-barang berharga, biar kami langsung ambil. Tak akan ada korban, semua selamat."

Tidak hanya di TTU atau daerah-daerah lain di Timor, di NTT, di Indonesia. "Begal, seperti halnya mengemis di jalanan, adalah perbuatan memalukan yang hanya dilakukan orang-orang Jawa, begitu orang Timor biasa berkata. Tetapi beberapa minggu lalu seseorang melakukannya, di dekat rumah. Lapar dan keserakahan membuat orang melakukan hal-hal yang memalukan dirinya, memalukan leluhurnya."

Felix menulis demikian, menggambarkan aktivitas di saat Covid-19 mewabah. Di saat orang-orang sibuk berpikir dan berusaha keras untuk mencegah penyebaran Covid-19, sibuk menyusun siasat untuk [misalnya] mencuri, ia sibuk mengumpulkan, memilih, menyusun, dan menawarkan puisi-puisi yang pernah ditulisnya kepada penerbit.

"Sementara itu, saya mengumpulkan puisi-puisi... Ini akan menjadi kumpulan puisi saya yang kedua--tahun 2012 saya pernah menerbitkan-sendiri kumpulan puisi berjudul Kematian Penyair Toni. Sempat dialihwanakan menjadi teater oleh Ince Firman, Huda, Umar Faruq, Fafa, Pandu, dan kawan-kawan lain di Komunitas Seni 69 Malang."

KPSM Diterbitkan, Felix Senang

Kabar tentang diterbitkannya buku puisi KPSM membuat Felix senang, terutama akan segera terbit di awal bulan depan (Maret), dan sudah bisa dimiliki pembaca. Lebih dari itu, "saya senang jika kalian beli--entah dibaca entah disimpan sampai berdebu--setidaknya nama saya ada di salah satu sudut rumah kalian. Di home. Di tempat berkumpul orang-orang yang saling mencinta," tulis pemenang pertama sayembara novel DKJ 2018 ini.

Bagi penulis kumcer Usaha Membunuh Sepi (Pelangi Sastra, 2016) dan novel Orang-Orang Oetimu (Marjin Kiri, 2019) ini, tak ada alasan untuk merayakan puisi, terlebih di musim pandemi nan amnahas. Menurutnya, setidaknya pekerjaan mengumpulkan dan membenahi puisi-puisi ini telah memberi diri alasan untuk tetap hidup di dunia yang tidak berguna ini.

"Di antara manusia-manusia fana yang kadang ingin menjadi abadi. Apalagi guna puisi, kalau bukan untuk mengalihkan rasa ingin pada kematian. Sebuah kematian tenang yang bisa menghapus hal-hal fana yang hanya kelihatan menyenangkan."


Buku puisi yang diterbitkan oleh Gramedia Penerbit Buku Utama (GPU) bahkan sudah dibuka order mulai tanggal 11 hingga 21 Februari 2021. Gramedia melalui berbagai grup di akun media sosial dan situs lainnya pada Senin, 8 Februari telah mengumumkan Pre-Order (PO).

PO ini sudah dapat dilakukan para calon pembeli (pembaca) di Gramedia.com, Gramedia Book Store, Shopee, dan Tokopedia mulai 11 Februari 2021. Para reseller, khususnya di Kota Kupang dan Makassar yang akan melakukan pemesanan pun nantinya buku-buku bisa diambil langsung di toko buku Gramedia terdekat.

Di Kota Kupang sendiri, reseller dapat mengambil pesanan di Toko Buku Gramedia Jln. Jenderal Sudirman No.163, Nunleu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Sedangkan reseller Makassar dapat mengambil pesanan di Toko Buku Gramedia Ratu Indah Makassar Jln. DR. Ratulangi, Mamajang Luar, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.

Adapun kontak yang bisa dihubungi para reseller sebagai berikut: 0819-0844-0629 (Wholesale Gramedia), 0812-3923-0636 (Gramedia Kupang), dan 0821-4570-2721 (Gramedia Makassar Ratu Indah). (tbf)

Related Posts:

Hiptoday!, Band Genre Raprock Asal NTT Ber-EXPLORA5!


Kupang, LekoNTT.com - Dibentuk sejak enam tahun lalu tepatnya tahun 2015, Hiptoday! hadir mewarnai dunia musik Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur. Band yang beranggotakan Jio (lead vocal), Big V (MC/rapper), Fandi (drum), Eman Louis (lead guitar), Yozhy (synthesiser), dan Gusti (bass), sudah mengeluarkan Extended Play bertajuk "Explorasi" di tahun 2017 dan 2020 lalu.

Sejak dibentuk, Hiptoday! pun telah mengeluarkan dua single, masing-masing berjudul Insomnia dan Pembodohan Terkini. Dalam keterangan kepada Leko NTT, lagu-lagu band ini terinfluence dari band-band ternama seperti Limb Bizkit, Linkin Park, Crossfaith, Northlane, Hacktivist, dan Rage Against The Machine.

Tahun 2020 lalu, Hiptoday! menjadi salah satu dari tiga pemenang Levi's Band Hunt 2020 yang diadakan oleh sebuah produsen pakaian jeans ternama Levi's Jeans (Levi Strauss Indonesia). Band ini membuat re:conceptualize project album EP "Explorasi" 2017. Dalam project ini, mereka tidak berjalan sendiri.

"Pada album EP kali ini, kami bekerja sama dengan beberapa produser musik lokal Kupang. Ada Naken Azavedo, Marlon Alexander, PRVNK, dan Januartha The Goat," ungkap Jio, lead vocal Hiptoday!.

Jio pun mengungkapkan, dalam project ini Hiptoday! menggandeng rapper asal Kupang seperti Marinuz Kevin, dan pamain Sasando Rizky Hauteas. "Bisa langsung cek Instagram dan website Levi's Indonesia. Project ini juga sebelumnya sudah dipromosikan oleh akun Instagram media remaja cowok @hai_online.

Big V mensyukuri project yang telah dikerjakan itu. "Project ini hadiah terindah bagi kami-Hiptoday! yang kini memasuki usia ke-5 dalam berkarya di industri musik," kata rapper Hiptoday! itu.

Ia membeberkan, project ini diawali dengan peluncuran single EP di seluruh platform digital dengan judul EXPLORA5!. "Kini kelima lagu lainnya dapat didengar secara bebas di seluruh platform digital mulai dari Spotify, Joox, Itunes, Dezzer, hingga Youtube.

Baca juga: Hip Hop Kupang Bikin Heboh Panggung Oceanic Folk Festival Jakarta

Pada kesempatan kali ini juga, band raprock tersebut mengeluarkan merchandise special Hiptoday! [re:conceptualize] project berupa boxset. "Merchandise ini terbatas, hanya untuk 20 orang. Selain itu ada CD lagu, baju, dan masker. Infonya ada di Instagram Hiptoday! @Hiptodayraprock," kata lead guitar Eman Louis.

Ia berharap, album EP "EXPLORA5! [re:conceptualize]" ini bisa menjadi "teman sekaligus penyemangat bagu kamu, kamu, dan kamu dalam menempuh perjalanan menggapai impian kalian semua, para HipFams." (klk)

Baca juga:

Steven Adler: dari Guns N' Roses, Narkoba, hingga Buku

All Star Lembata: Ciptakan Damai di Bumi

Related Posts: