LekoNTT.com: Membaca Dahulu, Berkomentar Kemudian
Archive for November 2021

Kemahnuri Galang Dana untuk Bencana Alor

Kupang, LekoNTT.com - Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (Kemahnuri) Kupang, sebuah organisasi yang mewadahi mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari kabupaten Alor, melakukan kegiatan penggalangan dana untuk mambantu korban bencana banjir di Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan pada Jumat, (5/11/2021).

Penggalangan dana ini dilakukan di traffic light Jalan Eltari depan kantor Gubernur NTT, sejak pukul 16.00 WIT hingga pukul 19.00 WITA. Para mahasiswa terlihat membawa kardus bertuliskan “Peduli Bencana Alam Banjir di Kabupaten Alor Desa Malaipea”.

Seperti yang diketahui, bencana banjir terjadi pada tanggal 3 November 2021 di Kabupaten Alor Kacamatan Alor Selatan Desa Malaipea, dan merusak tempat tinggal, ternak dan jalan umum, serta berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat.

Sekretaris Kemahnuri, Jemi Kemenglau mengatakan, kegiatan penggalangan dana yang dilakukan Kemahnuri Kupang ini merupakan bentuk dukungan guna membantu saudara-saudari di Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan.

“Pengguna jalan tidak hanya memberi uang, namun ada juga yang memberi bantuan berupa pakaian. Kita sangat senang dan terharu,” katanya.

Kemenglau berharap, melalui penggalangan dana ini, masyarakat di Desa Malaipea yang terdampak bencana banjir bisa sedikit terbantu. (Alfa)

Related Posts:

Komunitas Film Kupang Gelar Parade Film NTT

 Official poster Parade Film NTT (KFK)

Kupang, LekoNTT.com - Komunitas Film Kupang (KFK) akan menyelenggarakan kegiatan apresiasi dan ekshibisi film se-Nusa Tenggara Timur. Kegiatan bertajuk Parade Film NTT ini akan berlangsung pada tanggal 18 hingga 19 Desember 2021 mendatang.

James Natbais, salah satu anggota panitia kepada Leko NTT mengatakan, Parade Film NTT adalah sebuah langkah awal agar para pelaku perfilman di NTT dapat menjalin kerja sama di antara mereka juga penikmat film. "Tujuan kita ini supaya saling mengenal satu sama lain, berbagi karya dan pengalaman, berjejaring, bertemu dan berdiskusi dengan penikmat dan audiens film," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Kamis (25/11).

Lebih lanjut ia menjelaskan, Parade Film NTT merupakan sebuah kegiatan apresiasi dan ekshibisi bagi para sineas yang ada di Nusa Tenggara Timur. "Kegiatan ini akan menayangkan film-film karya putra putri daerah NTT baik fiksi maupun dokumenter. Kita mau memfasilitasi dan mempertemukan karya mereka dengan para penontonnya."

Gelaran ini akan diselenggarakan di Kota Kupang. Akan ada empat kali sesi pemutaran film saat Parade Film NTT yang bisa ditonton secara luring (offline) di Kota Kupang.

Hingga saat ini, pihak KFK masih dalam proses pengumpulan karya sineas se-NTT atau Kumpul Film hingga 30 November 2021. "Kamu punya film? kumpul dan dapatkan kesempatan karyamu diputar secara luring dan bertemu dengan penontonnya!"

James mengimbau kepada seluruh masyarakat NTT secara khusus para penggiat film untuk mengumpulkan karya melalui form ini: bit.ly/3oCxSUP atau bisa kontak langsung ke narahubung: 0852 - 3993 - 9815 (James). Sedangkan akses informasi seputar Parade Film NTT dapat dipantau melalui akun Instagram resmi KFK: @komunitasfilmkupang ataupun surel: paradefilmntt@gmail.com. (red)

Related Posts:

Menyongsong HOMS 2021, OMK Paroki Kiupukan Fasilitasi Vaksinasi Covid-19

  

Kiupukan-TTU, LekoNTT.com – Dalam rangka merayakan Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) yang jatuh pada Minggu (21/11), Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santa Maria Pengantara Segala Rahmat Kiupukan, Keuskupan Atambua melangsungkan bakti sosial. Selain pembersihan lingkungan di pusat paroki, panitia penyelenggara memfasilitasi vaksinasi Covid-19 di Aula Paroki Kiupukan pada Jumat (19/11). Vaksinasi ini dilakukan atas kerja sama panitia HOMS dan pihak Puskesmas Oelolok.

Ketua Panitia HOMS Paroki Kiupukan Agustinus Berek mengatakan, inisiatif untuk melangsungkan vaksinasi merupakan hasil pertemuan antara OMK, DPP dan para Pastor di Paroki Kiupukan pada Rabu (10/11) lalu. Vaksinasi menjadi salah satu wujud nyata dari bakti sosial.

“Lewat vaksinasi, kita beri kesempatan kepada orang muda dan umat Allah yang belum pernah terima vaksin. Awalnya kita targetkan kepada orang muda tetapi kuota masih kurang sehingga kita buka kesempatan kepada masyarakat umum,” tutur Agustinus.

Ia menjelaskan, para peserta sangat antusias dengan adanya vaksinasi di pusat Paroki Kiupukan. “Pendaftar bahkan melebihi target. Awalnya kita target 225 orang, yang daftar 300 lebih. Akhirnya kita kurangi jatah OMK partisipan seperti adik-adik SMP dan SMA karena mereka punya jadwal tersendiri di sekolah.”

Agustinus yang juga Ketua OMK Paroki Kiupukan saat ini menambahkan, total OMK dan masyarakat umum yang diterimakan vaksin dalam kesempatan itu berjumlah 210 orang. “Sebenarnya lebih, tetapi banyak juga yang karena alasan medis, tidak bisa menerima vaksin. Angka ini pun sudah sesuai target dari pihak Puskesmas Oelolok dan Dinas Kesehatan Kabupaten TTU.  

Antusiasme Peserta Vaksin

Sebagaimana dikatakan Agustinus, beberapa peserta yang dijumpai Leko NTT di lokasi mengungkapkan situasi yang sama. Para peserta dimaksud adalah OMK partisipan dari SMA Negeri 1 Insana dan juga kelompok masyarakat.

Medianty Bone (18), salah satu siswi kelas XII IPS 3 mengungkapkan, setelah mendengar informasi terkait adanya vaksin dari seorang guru, ia langsung mendaftarkan diri. Tidak sendiri, ia bersama teman-temannya yang lain.

“Kami tahu informasi ini dari ibu Elen Skera. Kami senang karena bisa ikut vaksin, kami tidak takut jarum suntik. Kalau sakit, ya sakit sebentar saja untuk sehat terus, imun kuat, lawan Covid,” kata Medianty penuh semangat.

Di pihak lain, Theresia Kefi (52) malah mendapat informasi dari tetangganya. Awalnya ia pesimis sebab sesuai informasi yang tersebar, vaksinasi hanya dikhususkan bagi orang muda. Namun demikian, ia tetap pergi ke pusat paroki sesuai jadwal yang telah ditentukan.

“Sebenarnya saya tidak mau ikut, tapi karena keinginan yang kuat, ya saya ikut saja. Siapa tahu bisa diterima saat daftar. Setelah sampai aula paroki, saya diterima. Bukan hanya saya, banyak juga masyarakat lain,” ungkap Theresia, warga Desa Fatoin.

Tidak sendiri, perempuan paruh baya ini menuju pusat paroki bersama anak sulungnya Frederikus Naiaki (29). Keinginan untuk mengikuti vaksinasi membuat “kami di dalam rumah, semua selesai vaksin dosis pertama.”

“Kami senang sekali akhirnya bisa terima vaksin karena selama ini kami mau ikut vaksin tapi sampai ke Puskesmas, Kantor Desa, katanya [kuota] sudah penuh. Jadi kami senang sekali dapat vaksin gratis ini. Dengan adanya vaksin, semoga ke depan penyakit [Covid-19] ini bisa teratasi,” ungkap Theresia.

HOMS dan Vaksinasi: Peran Gereja, Apresiasi Pemerintah

Hari Orang Muda Sedunia diusulkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1984 ketika menyerahkan Salib Suci kepada orang muda. Sejak saat itu, salib tersebut dikenal dengan Salib Orang Muda (Youth Cross) atau Salib Orang Muda Sedunia (Cross of World Youth Day); dan menjadi pusat dari seluruh perayaan Orang Muda Sedunia.

Intensi dari setiap pertemuan yaitu memperkuat OMK dengan menawarkan pendorongan untuk komitmen, obyektif yang mendorong keterlibatan yang lebih dan partisipatif. Selain itu, menaruh rasa percaya di antara pemuda, berkumpul bersama, dan pertemuan dalam dunia internasional di tingkatan manusia.

HOMS di tingkat internasional dirayakan tiga tahun sekali. Perwakilan orang muda dari setiap negara di dunia berkumpul, berjumpa bersama Paus. Pada Januari 2019 dalam misa penutupan World Youth Day di Panama City, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa Lisbon, Ibu Kota Portugal akan menjadi tuan rumah pertemuan OMK sedunia. Pertemuan tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 1 hingga 6 Agustus 2023.

Pada tahun 2021, Paus Fransiskus menetapkan HOMS jatuh pada tanggal 21 November, bertepatan dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan ini dilangsungkan di tingkat keuskupan, termasuk keuskupan-keuskupan di Indonesia.

“Berdirilah…Aku Menetapkan Engkau Menjadi Saksi Tentang Sesuatu yang Engkau Lihat (Kis 26:16)” demikian tema perayaan HOMS dan Kristus Raja Semesta Alam di tingkat Keuskupan Atambua. Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam rangka menyongsong HOMS 2021. Beberapa di antaranya, bakti sosial, sharing, animasi, rekoleksi, pertobatan, dan perayaan ekaristi.

Di tingkat Paroki Kiupukan, bakti sosial menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan, termasuk vaksinasi. “Usaha ini menjadi bagian dari kepedulian Gereja Katolik dalam mendukung program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah Indonesia,” ungkap moderator OMK Paroki Kiupukan Romo Yopitus Luan Nahak, Pr.

Ia menjelaskan, sasaran utama kepada OMK agar tetap sehat dan kuat sehingga aktivitas kemasyarakatan dan keagamaan tidak terhalangi oleh pandemi. “Kalau umat Kiupukan sehat, masyarakat Insana sehat, Indonesia menjadi kuat. Kita tahu bahwa pandemi Covid-19 membuat aktivitas keagamaan dan hampir semua kegiatan terkendala karena ada pembatasan berkegiatan. Gereja turut prihatin karena ekonomi masyarakat macet, pembelajaran di sekolah tidak berjalan lancar, dan banyak hal yang terhambat. Vaksinasi bisa mempermudah kita,” ungkap Romo Yopi.

Pemerintah Kabupaten TTU melalui Kabid P2P Dinas Kesehatan Theo Bifel mengapresiasi inisiatif OMK dan pihak Pastoran Paroki Kiupukan yang menjalin kerja sama dengan Puskesmas Oelolok. “Soal vaksinasi di Paroki Kiupukan, Dinas Kesehatan Kabupaten TTU sudah tahu itu. Terima kasih kepada OMK, para Pastor dan semua pihak yang terlibat dalam proses vaksinasi di Kiupukan. Namanya pelayan, kita selalu siap melayani kalau ada yang minta dan sesuai syarat yang berlaku. Minimal masukkan surat supaya kita tahu lokasi, target peserta dan jumlah dosis,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar pihak gereja membantu pemerintah dalam melayani vaksinasi bagi masyarakat di TTU. “Kita tetap jalin kerja sama yang baik sehingga masyarakat kita mendapat pelayanan vaksin.”

Reporter: HET - Foto: Panitia HOMS Kiupukan/ YU

Related Posts: