LekoNTT.com: Membaca Dahulu, Berkomentar Kemudian
Seribu Lilin untuk Tiga Demonstran - Leko NTT

Seribu Lilin untuk Tiga Demonstran


Kupang, LekoNTT.com - Puluhan mahasiswa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan  aksi solidaritas terhadap dua mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara dan satu orang di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang diduga menjadi korban represivitas oknum Polisi saat melakukan demonstrasi. Ketiga orang itu teridentifikasi bernama Randy (mahasiswa Universitas Halu Oleo), Muh. Yusuf Kardawi (mahasiswa Universitas Halu Oleo), dan Bagus Putra Mahendra (pelajar SMK Al Jihad Tanjung Priok).

Aksi solidaritas atas inisiatif Komunitas Ngopi Milenial Kupang itu berlangsung di depan Markas POLDA NTT, Sabtu (28/9/2019) sekitar jam 17.15 sampai 20.00 WITA dikawal oleh puluhan anggota Polisi dari Resort Kupang Kota. Seribu lilin dinyalakan di atas trotoar jalan,   tampak juga pamflet dengan tulisan-tulisan ungkapan solidaritas serta karangan bunga mawar.
Aksi 1000 lilin oleh Komunitas Ngopi Milenial di depan Polda NTT. (Foto: Istimewa)

Para mahasiswa itu mengenakan pakaian dominan berwarna hitam sebagai simbol perkabungan. Mereka membacakan puisi-puisi, menyanyikan lagu-lagu yang bertema  perjuangan, serta menyampaikan orasi kebangsaan.

Koordinator Umum (Koordum) Ngopi Milenial Kupang,  Zainudin Umar mengatakan, aksi ini sebagai bentuk rasa belasungkawa atas meninggalnya rekan seperjuangan di Kendari dan Tanjung Priok. "Kami mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum Polisi terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi hingga menyebabkan kematian, luka ringan, dan luka berat," ungkap Zainudin.
Hal senada diungkapkan oleh Elfridus Rivani Leirua Sableku. Dalam orasinya, Rivan sapaan Elfridus mengucapkan rasa turut berduka cita terhadap meninggalnya Randy, Yusuf, dan Bagus Putra Mahendra. Ia juga menyesalkan atas tindakan represif yang dilakukan oleh oknum Polisi terhadap mahasiswa yang menyampaikan aspirasi soal UU KPK dan RUU KHUP di berbagai Kota di Indonesia.

“Saya berharap Kapolri Tito Karnavina segera mengambil langkah tegas dengan melakukan investigasi untuk mengetahui oknum Polisi yang tidak bertanggung jawab agar diproses sesuai hukum yang berlaku," ungkap aktivis GMNI Kupang itu. Namun, kata Elfridus, dengan meninggalnya ketiga rekan itu tidak akan menyurutkan semangat untuk terus berjuang membela kebenaran dan menegakkan keadilan.

Usai membacakan puisi-puisi perjuangan dan testimoni kebangsaan, mereka mendaraskan doa-doa dan Sumpah Mahasiswa Indonesia. Setelahnya, mereka membubarkan diri secara tertib.

Sebelumnya, Komunitas Ngopi Milenial Kupang juga terlibat dalam Aliansi Mahasiswa Kupang. Demonstrasi digelar di Kantor DPRD NTT dengan tuntutan menolak UU KPK, RUU KUHP, mengecam tindakan represif oknum Polisi. Selain itu, mereka juga menyerukan semangat persatuan bagi anak bangsa agar tidak melakukan tindakan rasisme dan diskriminasi terhadap sesama.

Penulis: Emanuel Boli

Related Posts:

0 Response to "Seribu Lilin untuk Tiga Demonstran"

Posting Komentar