LekoNTT.com: Membaca Dahulu, Berkomentar Kemudian
Ruang Berkumpul Telah Dibuka, Pameran Arsip Publik ‘Merekam Kota’ 2022 yang Digelar SkolMus - Leko NTT

Ruang Berkumpul Telah Dibuka, Pameran Arsip Publik ‘Merekam Kota’ 2022 yang Digelar SkolMus


Para pengunjung cilik di Pameran Arsip Publik Merekam Kota. (Foto: Dok.SkolMus).

LEKO NTT – Sekolah Multimedia untuk Semua (SkolMus) kembali menggelar Pameran Arsip Publik Merekam Kota 2022 bertajuk Ruang Berkumpul. Sebelumnya, pameran ini digelar pada 2020 lalu dengan tema: Memori, Ruang, Imajinasi.

Sebanyak  500 arsip dari 12 keluarga dan satu lembaga pemerintah ditampilkan dalam Pameran Arsip Publik Merekam Kota 2022. Keluarga yang menyumbangkan arsip tahun ini antara lain keluarga Doma, Adi Abel, Abdullah Mas'Ud, Berhiman, Edon, Sundari Cahyani, Riberu, Nisnoni, Bissilissin, Lerrick, RC, dan Keluarga Minggi Iang.

Sementara itu, lembaga pemerintah yang menyumbang arsip dalam pameran ini yaitu Depot Arsip Perpustakaan Daerah Provinsi NTT.

Manajer Program Merekam Kota, Ifana Tungga menjelaskan, tim pengarsipan melakukan pengumpulan arsip dengan berkunjung dari rumah ke rumah di Kota Lama. Lima orang anggota tim pengarsipan yaitu Sherly Atty, Eto Boymau, Yosafat Hana, Thevwil Wangge, dan Barlyano Pah. Mereka melakukan pengarsipan selama enam bulan, sejak Februari hingga Agustus 2022.

Founder SkolMus, Danny Wetangterah menyatakan kebanggaan akan keterlibatan masyarakat dalam pengarsipan itu. “Kami sangat berbangga karena akhirnya visi di mana kami ingin agar masyarakat bisa terlibat dalam proses pengarsipan bisa terjadi secara perlahan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Leko NTT pada Senin (10/10/2022).

Diketahui, Pameran Arsip Publik Merekam Kota 2022 ini, diselenggarakan di gedung de Museum Cafe Jemaat Kota Kupang. Museum ini, pada masa Pemerintahan Hindia Belanda merupakan gedung Asisten Residen.

Setiap ruangan dalam pameran ini memberikan pengalaman di dalam rumah sebagai 'ruang berkumpul' paling pertama. Ada delapan ruangan dengan delapan nuansa berbeda. Ruang tamu, ruang kerja, ruang keluarga, ruang memori, kamar, ruang waktu, ruang belakang, dan ruang bermain anak.

Selain menampilkan berbagai arsip yang dikumpulkan, pameran kali ini juga menampilkan lima karya dari lima seniman yang merespon arsip-arsip yang telah dikumpulkan. Tiga orang seniman yaitu Obby Tukan, Fadiah Nur Widiyanti, dan Rico Amtiran.

Ketiga seniman adalah bagian dari LAB INGATAN, salah satu program publik yang dirancang Merekam Kota untuk memberikan kesempatan pada seniman merespon arsip. Sedangkan dua seniman lainnya yaitu Felzip Christian dan Lezart. Mereka diundang oleh panitia Merekam Kota untuk menampilkan karya dalam pameran arsip publik itu.

Pengunjung mengamati arsip yang dipajang. (Foto: Dok. SkloMus).

Merekam Kota juga berusaha memberikan suasana yang berbeda bagi pengunjung dengan menggandeng SHAGAH sebagai komposer musik untuk pameran. Musik dari SHAGAH menemani pengunjung menelusuri ruang demi ruang dalam ruang berkumpul yang diciptakan.

Manajer Artistik Merekam Kota, Frengki Lollo menjelaskan, selain berusaha memberikan informasi kepada pengunjung mengenai apa yang berhasil tim dapatkan dalam proses pengarsipan, pameran ini juga ingin memberikan pengalaman visual bagi pengunjung.

Bila tahun 2020 kebanyakan arsip ditampilkan dalam bingkai, tahun ini ada banyak instalasi yang dipasang untuk menampilkan arsip.

Sementara itu dalam catatan kuratorialnya, Armin Septiexan menjelaskan mengenai poin-poin dalam setiap ruang yang patut menjadi perhatian para pengunjung seperti pengalaman komunitas Tionghoa di Kota Lama, Operasi Seroja yang mengakibatkan pengalaman pemisahan, dan warisan-warisan di Kota Lama yang perlahan hilang. Isu-isu ini ditampilkan dalam ruang yang cukup personal seperti rumah.

Selain instalasi arsip dan karya, Merekam Kota juga mempersembahkan berbagai program publik untuk dinikmati warga kota. Beberapa program publik tersebut antara lain ruang bermain anak, school exhibition tour, special teman tuli exhibition tour, bincang arsip, artist talk bersama seniman LAB INGATAN, workshop fotografi dan menggambar, dan program spesial dari Komunitas Film Kupang.

Dalam sambutannya saat pembukaan pameran, Ifana Tungga menjelaskan, kegiatan dalam skala besar ini bisa terlaksana berkat kerja kolaboratif dengan komunitas dan lembaga yang ada di Kupang seperti GMIT Jemaat Kota Kupang, Timore Art Graffiti, Komunitas Film Kupang, SHAGAH, CSCD, Bacarita NTT, dan Komunitas Tuli Kupang.

Pameran Arsip Publik Merekam Kota 2022: Ruang Berkumpul berlangsung sejak 8 Oktober hingga 22 Oktober 2022 di gedung de Museum Cafe Jemaat Kota Kupang. Silakan mengikuti akun sosial media Merekam Kota (Instagram: @memoriruangimajinasi, Facebook: MEREKAM KOTA).

Selain itu, Anda dapat menghubungi Ety di nomor 0813 3865 1625 untuk mendapatkan berbagai informasi terbaru tentang penyelenggaraan pameran. (TSA/LekoNTT).

Related Posts:

0 Response to "Ruang Berkumpul Telah Dibuka, Pameran Arsip Publik ‘Merekam Kota’ 2022 yang Digelar SkolMus"

Posting Komentar