LekoNTT.com: Membaca Dahulu, Berkomentar Kemudian
Ghent Altarpiece, Karya Seni Lukis yang Paling Banyak Dicuri Mulai dari Kaum Calvinis, Napoleon hingga Hitler - Leko NTT

Ghent Altarpiece, Karya Seni Lukis yang Paling Banyak Dicuri Mulai dari Kaum Calvinis, Napoleon hingga Hitler


Kolase Ghent Altarpiece Flemish Jan van Eyck. (Paul Maeyaert).

LEKO NTTThe Adoration of the Mystic Lamb atau lebih dikenal dengan Ghent Altarpiece (Altar Ghent) adalah sebuah karya seni lukis yang mulai dikerjakan pada tahun 1420-an.

Ghent Altarpiece merupakan mahakarya pelukis Flemish Jan van Eyck. Dibantu saudaranya Hubert van Eyck, lukisan ini baru diselesaikan pada tahun 1432.

Mahakarya dua bersaudara itu dipajang di Gereja Katedral Santo Bavo di Ghent, Belgia (sebelumnya Gereja Santo Yohanes Pembabtis). Ghent Altarpiece, lukisan yang berukuran kira-kira 5,2 x 3,75 meter. Sedangkan beratnya lebih dari dua ton.

Lukisan itu menampilkan 12 panel interior yang dilukis dengan sangat detail. Berbingkai kayu, Ghent Altarpiece juga memiliki warna yang cemerlang.

Mahakarya Flemish Jan van Eyck itu menampilkan berbagai tokoh dan peristiwa alkitabiah. Ghent Altarpiece dianggap sebagai salah satu karya seni paling penting dalam sejarah dunia.

Mengapa dianggap penting bahkan berulangkali dicuri? Diketahui, Ghent Altarpiece merupakan lukisan minyak besar pertama, dan itu menandai transisi dari Abad Pertengahan ke seni Renaisans.

Menurut sejarawan, keberadaan lukisan itu tidak menguntungkan. Sebab sebagai karya seni, lukisan itu paling banyak dicuri. Diketahui, mahakarya Flemish Jan van Eyck dan saudaranya itu telah dicuri sebanyak tujuh kali.

Pada tahun 1566,  kaum Calvinis berupaya untuk mencuri dan membakar lukisan itu pada tahun 1566 selama gelombang ikonoklasme (pemusnahan terhadap ikon atau gambar religius dalam gereja).

Untungnya, penjaga menggagalkan upaya itu dengan menyembunyikan lukisan tersebut. Pada tahun 1794, pasukan Napoleon berhasil mencuri empat panel, yang akhirnya dipajang di Louvre.

Setelah Napoleon dikalahkan dalam Pertempuran Waterloo (1815), Raja Louis XVIII kembali naik tahta. Sebagai ucapan terima kasih kepada masyarakat Ghent (Belgia), yang sebelumnya melindunginya, ia mengembalikan bagian-bagian yang dicuri.

Sebanyak 12 panel dalam kolase Ghent Altarpiece Flemish Jan van Eyck.

Pada tahun 1816 seorang pastor di Katedral Ghent dilaporkan mencuri panel sayap untuk seorang pedagang seni. Beberapa laporan menyebut, panel tersebut telah dicabut.

Apakah diperoleh secara legal atau ilegal, bagian yang hilang itu ditemukan di museum Berlin. Namun, sebagai syarat dari Perjanjian Versailles (1919), semua panel dikembalikan ke Ghent, Belgia.

Selanjutnya pada tahun 1934 panel kiri bawah lukisan Flemish yang menampilkan Hakim-Hakim yang Adil, dicuri. Pencuri pun meminta uang tebusan jika ingin dikembalikan.

Pelaku kemudian mengembalikan lukisan Santo Yohanes Pembaptis yang ada di belakang panel. Namun, panel itu sendiri tidak pernah dikembalikan.

Selama Perang Dunia II, giliran Nazi. Baik Adolf Hitler dan Hermann Göring sangat menginginkan karya seni tersebut. Namun sebelum itu, Nazi juga telah memburu lukisan itu pada Perang Dunia I.

Muncul spekulasi bahwa Hitler percaya, karya seni itu adalah peta kode untuk peninggalan Kristen yang hilang. Diyakini, akan ada kekuatan gaib bagi mereka yang memilikinya.

Pasukan Hitler akhirnya menemukan Ghent Altarpiece, yang saat itu sedang dibawa dalam perjalanan ke Vatikan untuk diamankan. Nazi lalu menyembunyikan karya seni itu di tambang garam Austria dengan karya jarahan lainnya.

Lukisan itu lalu dikembalikan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Versailles (1919). Salah satu isinya disebutkan bahwa Jerman harus mengembalikan Ghent Altarpiece kepada rakyat Belgia.

Pada tahun 1934, dua panel dari Ghent Altarpiece kembali dicuri. Salah satunya lalu ditemukan, namun yang lainnya hilang. Akibatnya, panel yang hilang (Hakim yang Adil) diganti dengan salinan.

Selama Perang Dunia II (1939-1945), Ghent Altarpiece kembali dicuri oleh Hitler (pasukan Jerman). Sebagaimana disebutkan sebelumnya, karya seni itu disembunyikan di tambang garam Austria.

Pada tahun 1945, pasukan Amerika Serikat (AS) menemukan lukisan tersebut. Selanjutnya dikembalikan ke Katedral Santo Bavo, Belgia.

Restorasi Ghent Altarpiece pada 2012. (Flemish Primitive).

Ghent Altarpiece kemudian direstorasi sejak 2012 hingga 2020. Keberadaanya terus menjadi daya tarik bagi dunia.

Dalam film The Monuments Men (2014), dikisahkan lukisan-lukisan yang dicuri Nazi berhasil diselamatkan oleh pasukan Angkatan Darat AS. Pasukan itu ditugaskan secara khusus untuk menyelamatkan karya seni yang dijarah oleh Nazi, dan lainnya.

The Monuments Men sendiri merupakan film komedi perang AS-Jerman yang disutradarai George Clooney. (HET/ LekoNTT).

Sumber: Britannica dan Worldhistory.

Related Posts:

0 Response to "Ghent Altarpiece, Karya Seni Lukis yang Paling Banyak Dicuri Mulai dari Kaum Calvinis, Napoleon hingga Hitler"

Posting Komentar